Menata Kamar Mandi Lansia Agar Aman Saat Digunakan

Posted on

Kamar mandi bagi lansia perlu dirancang dengan cermat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna. Tidak bisa dibuat sembarangan, ruang ini harus memenuhi kebutuhan fisik yang berbeda dari orang pada umumnya. Berbeda dari model standar, kamar mandi lansia biasanya dilengkapi elemen khusus yang dirancang untuk memudahkan aktivitas serta mengurangi risiko kecelakaan.

Kamar Mandi Lansia
hellosehat.com

Desain Kamar Mandi Lansia

Seiring bertambahnya usia, lansia mungkin membutuhkan penyesuaian lingkungan rumah untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan. Salah satu ruang yang memerlukan perhatian khusus adalah kamar mandi.

Ruang mandi yang tidak dirancang dengan baik berpotensi meningkatkan risiko terpeleset, terjatuh, atau mengalami cedera serius. Oleh karena itu, penting untuk merancang kamar mandi dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kemudahan penggunaan.

Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mendesain kamar mandi yang sesuai bagi kebutuhan lansia.

1. Pilih Lokasi Strategis di Lantai Dasar

Menempatkan kamar mandi di lantai dasar sangat penting agar lansia tak perlu naik turun tangga yang berisiko. Pilih lokasi yang mudah dijangkau dari ruang tidur dan area aktivitas utama. Lokasi ini juga memudahkan lansia yang menggunakan alat bantu jalan seperti kursi roda atau walker, sehingga mereka dapat beraktivitas dengan lebih mandiri.

2. Gunakan Pintu Geser Lebar

Dibandingkan pintu konvensional yang membuka ke dalam atau ke luar, pintu geser jauh lebih efisien dan ramah bagi lansia. Pastikan lebar pintu kamar mandi lansia cukup untuk dilewati kursi roda atau alat bantu jalan. Desain pintu geser juga mengurangi risiko lansia tersandung atau terhantam pintu saat terburu-buru masuk atau keluar kamar mandi.

3. Tambahkan Pegangan Besi (Grab Bar)

Keberadaan grab bar di beberapa titik strategis seperti dekat toilet, shower, atau bathtub dapat membantu lansia bergerak lebih aman. Pegangan ini menjadi tumpuan yang kokoh saat berdiri, duduk, atau menjaga keseimbangan. Pastikan pegangan terpasang kuat dan sesuai dengan ketinggian rata-rata pengguna.

4. Pilih Toilet Duduk dengan Ketinggian Tepat

Toilet duduk lebih nyaman dan aman bagi lansia, apalagi yang punya masalah persendian. Pertimbangkan memilih toilet dengan dudukan yang sedikit lebih tinggi dari standar agar mempermudah proses duduk dan berdiri. Ketinggian tambahan ini mengurangi tekanan pada lutut dan pinggul, serta membantu lansia yang punya keterbatasan mobilitas.

5. Gunakan Shower Genggam (Hand Held Shower)

Pakai shower genggam untuk perlengkapan di kamar mandi lansia. Shower genggam memudahkan lansia mengarahkan air ke bagian tubuh yang diinginkan tanpa perlu banyak bergerak. Ini sangat bermanfaat bagi lansia yang tidak bisa berdiri lama atau harus mandi sambil duduk. Selain itu, shower genggam membuat proses mandi jadi lebih fleksibel dan nyaman.

6. Sediakan Kursi Mandi (Shower Seat)

Banyak lansia tak sanggup berdiri terlalu lama di kamar mandi karena masalah keseimbangan atau penyakit tertentu. Kursi mandi, baik model lipat di dinding maupun portable mampu memberikan tempat duduk yang aman saat mandi. Pilih bahan anti karat dan pastikan kursi mudah dibersihkan agar tetap higienis.

7. Pastikan Lantai Anti Slip dan Tambahkan Karpet Karet

Lantai licin menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan di kamar mandi. Pilih ubin atau keramik bertekstur anti slip yang tetap aman meski terkena air. Sebagai tambahan, gunakan karpet karet di area shower atau dekat wastafel untuk mencegah terpeleset. Pastikan juga karpet karet memiliki bagian bawah anti selip agar tidak mudah bergeser.

Menurut kanal YouTube Fake Architect, pemilihan keramik perlu disesuaikan dengan fungsi ruangan. Secara umum, terdapat dua kategori keramik, yakni keramik kering dan keramik basah. Keramik kering digunakan di area yang jarang atau tidak terkena air, seperti ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, serta dapur bersih. Sebaliknya, keramik basah memiliki permukaan yang lebih kasar dan dirancang untuk mencegah licin. Jenis ini ideal untuk area dengan intensitas air tinggi seperti kamar mandi, dapur basah, teras, carport, taman, dan sekitar kolam renang.

8. Pencahayaan yang Terang dan Tepat

Penerangan yang baik sangat penting agar lansia dapat melihat dengan jelas, terutama saat malam hari. Pilih lampu putih dengan intensitas cukup, serta tambahkan lampu malam atau sensor gerak yang otomatis menyala saat ada orang masuk kamar mandi lansia. Pastikan saklar lampu mudah dijangkau dan tidak terlalu tinggi.

9. Lengkapi dengan Termostat atau Pengatur Suhu Air

Lansia umumnya memiliki kulit yang lebih sensitif sehingga lebih rentan mengalami luka bakar akibat air panas. Memasang termostat atau pengatur suhu membantu menjaga suhu air tetap stabil dan aman. Perangkat ini juga mempermudah lansia saat mandi tanpa harus khawatir suhu air tiba-tiba berubah drastis.

10. Ventilasi yang Baik untuk Mencegah Lembap

Ventilasi yang memadai penting untuk menjaga sirkulasi udara, mengurangi kelembapan berlebih, serta mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Ventilasi juga membantu menjaga permukaan lantai tetap kering dan tidak licin. Bila memungkinkan, pasang exhaust fan untuk mempercepat proses pengeringan udara di kamar mandi.

Merancang kamar mandi lansia memerlukan perhatian terhadap berbagai aspek fungsional dan keselamatan. Dengan perencanaan yang matang, ruang ini dapat menjadi area yang aman, nyaman, dan mendukung aktivitas harian tanpa membahayakan pengguna lanjut usia.